Rabu, 27 Agustus 2008

Mend Your Ways and Think of God




















BY TAN TIK SIOE (SIAN)

When I look around me, and contemplate of live, seeing nothing but the useless rushing and pushing eager pursuit of pleasure, panic stricken flights from pain and death, my heart live heavy within me. Why people are so upset the present world? Why do they not live according to the nobles rules of god and obey HIM? I think Buddha will not be born again in this world in order to lead human being and teach them to be a good as in the day of old. This makes me sad and my heart swollen with pity and love for my erring fellow-creatures. I weep for them all.

Now, my friends remember that there is god above just the same as there is earth bellow. Mend your erroneous ways, refrain from evil doings, lead a noble life and cleanse yourselves of all sins by living a good and righteous life. Be good at heart as you must in actions. Our lives are too short, so while there is yet time, commerce at once and do it now.

Wake up and do not receive yourselves or be deceived by selfishness and think of selves alone. What is gained in this world is short duration only. Nothing in this world is permanent; everything is transient. There is no resting place in the universal turmoil where our troubled heart can find peace. There is no cessation of anxiety. Our burning desire can never be extinguished. Our mind can never become tranquil and composed. Do you not see and understand the vanity of worldly pleasure?

Your mind is the source either of bliss or of corruption. By oneself evil is done, by oneself evil is done, by oneself one suffers, by oneself evil is left undone; by oneself is purified. Purity and impurity belong to oneself; no one can purify another. You yourself must make the effort. Think of others, help their distresses if it lies within your power, pity others less fortunate than yourselves, do not think of self alone, and let all egoism or the passionate love of self be annihilated or killed. By so doing only will you reap the reward of the great and real truth, there by gaining true and highest happiness. So try and do it right away. Do not put it off till it is too late, and it is never too to mend.

This world is not a permanent place for us. It is in reality only a lodging house. The future that is the after-death and life eternal is that which most matters. Before long, our bodies will crumble and return to its origin, in the form of red, red dust, much despised, without understanding, like a useless log. But our thoughts and will produce actions. Good thoughts will produce good actions and bad actions. What you sow, the same must you reap. You cannot expect to reap a rich harvest of rice if you sow grass seeds.

Be in good earnest, that is the path of immortality; thoughtlessness is the leading way towards death and misery. Those who are in earnest do not die; the thoughtless are as if dead already.

An evil deed is better left undone, for a man will repent of it afterwards. A good deed is better done, for having done it, one will not repent, on the contrary one will be rewarded by pleasure.

If a man commits a sin, let him not do it again; let him not delight in sin pain is the outcome of evil. If a man does what is good let him do it again let him delight in it; he will be rewarded with happiness.

Free yourselves from petty selfishness; wish and do well to all. Bad deeds and hurtful to ourselves are easy to do; what is the beneficial and good, that is very difficult to do. But do you know, my brethren, we conquer although we may be wounded, we are glorious and happy although we may suffer, we are strong although we may break down under the burden of work, we are immortal although we may die. The essence of our beings is immortality.



PERBAIKI JALANMU DAN BERPIKIR TENTANG KETUHANAN

by: Tan Tik Sioe (sian)

P

Ketika saya melihat sekitarku, menatap kehidupan, melihat kesibukan serta dorongan untuk mengejar kesenangan dunia yang tidak berarti apa-apa dan tidak berguna, merasa cemas ketika menghadapi rasa sakit dan kematian, hati saya pilu melihat hal ini. Mengapa orang sangat suka mengejar kesenangan duniawi? Mengapa mereka tidak hidup berdasarkan aturan-aturan Ketuhanan dan mematuhi-Nya? Saya pikir Buddha tidak akan lahir kedunia ini lagi untuk memimpin manusia dan mengajarkannya untuk menjadi baik di kemudian hari. Ini membuat saya sedih dan menambah hati menjadi kasihan dan sangat disayangkan kekeliruan/ kekilafan ini dilakukan oleh manusia. Saya menangis untuk mereka semua.

Sekarang, teman-temanku sekalian untuk mengingat bahwa ada Tuhan yang berada diatas seperti sama juga ada bumi dibawah kita. Perbaiki jalanmu yang salah, lenyapkanlah semua perbuatan jahat/buruk, menempuh jalan hidup yang baik dan bersihkan dirimu dari semua dosa-dosa dengan melakukan perbuatan yang baik dan jalan yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi baik harus pula disertai dengan perbuatan. Hidup kita terlalu singkat, jadi jangan mensia-siakan waktu kita, mulailah sekali dan lakukanlah sekarang juga.

Bangun dan jangan menerima dirimu atau jangan menipu diri dengan egois dan selalu memikirkan dirinya sendiri. Apa yang diperoleh di dunia ini adalah waktu yang singkat saja. Di dunia ini tidak ada yang kekal, semuanya bersifat sementara. Tidak ada tempat peristirahatan yang kekal di dunia ini, segala permasalahan dapat diselesaikan. Tidak ada permusuhan yang perlu dikawatirkan. Hasrat/keinginan kita tidak pernah padam. Pikiran kita tidak pernah menjadi tenang. Apakah kamu tidak mengetahui dan mengerti kebanggaan yang kosong dari kesenangan dunia?

Pikiran adalah sumber dari kebahagiaan atau kehancuran. Oleh dirimu sendiri perbuatan jahat dilakukan, oleh dirimu juga penderitaan muncul, oleh dirimu sendiri kamu dapat terlepas dari penderitaan, dan oleh dirimu pula yang dapat membersihkan dari semua dosa yang telah kamu perbuat. Suci dan tidak suci tergantung pada diri sendiri, tak seorangpun dapat mensucikan orang lain. Kamu sendirilah yang harus berusaha. Pikirkan yang lain, bantulah mereka yang menderita dengan kekuatanmu, kasihilah orang lain seperti kamu mengasihi dirimu sendiri, tidak egois, bantu yang lain yang kurang beruntung selama kamu punya kekuatan, dan biarkan semua keegoisan atau hawa nafsu harus dapat dihancurkan atau dimusnahkan oleh dirimu sendiri. Dengan hanya melakukan hal itu kamu akan mendapat pahala yang besar dan kebenaran yang benar-benar nyata, dengan memperoleh kebenaran sejati dan kebahagian tertinggi. Jadi cobalah dan lakukan dengan benar. Jangan mengatakan ini sudah terlambat, dan ini belum pernah terpikirkan untuk dilakukan.

Di bumi ini adalah tempat yang tidak kekal untuk kita. Kenyataannya di bumi hanya seperti tinggal di rumah kecil untuk sementara. Di masa depan adalah masa dimana kita sesudah meninggal dan hidup abadi adalah hidup yang tidak menghayal-khayalkan. Tidak lama tubuh kita akan hancur dan kembali ke bentuk asal dari tanah kembali ke tanah, banyak yang memandang rendah, tanpa mengerti, seperti batang kayu yang tidak berguna. Pikiran kita adalah sumber dari perbuatan kita. Pikiran yang baik akan menghasilkan perbuatan yang baik dan begitu pula sebaliknya. Apa yang kamu tanam sama dengan yang kamu tuai. Kamu tidak dapat menuai padi yang melimpah jika kamu menanam rumput.

Berbuatlah baik dengan sungguh-sungguh, adalah langkah menuju kehidupan yang abadi, kesembronoan akan membawa atau menuju ke jalan kematian dan kesengsaraan/ penderitaan.

Perbuatan jahat sebaiknya ditinggalkan, dan bertobat setelah melakukannya. Perbuatan baik sebaiknya dilakukan, dengan berbuat baik tidak perlu menyesal, perbuatan baik akan mendapatkan hadiah berupa kebahagiaan.

Jika manusia berbuat dosa, jangan lakukan hal itu lagi, jangan biarkan orang senang dengan dosa yang dilakukannya yang menghasilkan perbuatan jahat. Jika seseorang berbuat baik biarkan orang tersebut melakukannya lagi dan biarkan orang tersebut merasakan kesenangan,dengan melakukan perbuatan baik, dia akan diberikan penghargaan berupa kebahagiaan.

Bebaskanlah dirimu dari kepicikan dan egois, lakukanlah perbuatan baik pada semua orang. Perbuatan jahat, dan menyakiti orang lain adalah perbuatan yang mudah untuk dilakukan, sebaliknya perbuatan yang menguntungkan, dan baik sulit untuk dilakukan. Tetapi perlu kamu ketahui, kita dapat mengatasi meskipun kita telah dilukai, kita akan mulia dan senang meskipun kita telah dilukai, kita akan kuat meskipun kita jatuh terluka dibawah pekerjaan yang melelahkan, kita akan hidup kekal meskipun kita mati. Intisari dari bacaan diatas, adalah kita harus hidup kekal.

8 komentar:

DaVina LoVe mengatakan...

wah bob, panjang amat bacaannya hehe >_<

Mend Your Ways and Think of God mengatakan...

Hehe... iya...
tapi itu lumayan padat singkat dan jelas...baca yang versi indonya aja...itu semacam ringakasan loh...
wkwk...

thx yah udh mau baca ^^

u_d mengatakan...

ko bob.....
wkwkwkwk
mendeskripsikan suhu tan tek siu san
wkwkwkwk
seep

Mend Your Ways and Think of God mengatakan...

sep yud...jgn cuma dibaca tp sebisa mungkin di praktekin ya..

ato jgn2 dibaca juga engga... =P


God Bless U all =)

Unknown mengatakan...

salam adem hatie om...
by ; hendrik, agung, doni, mbambung, kirma ..TMG.

Unknown mengatakan...

yooo siap2 buat sejit Tan Tek Sioe Sian.....
semoga semua berkah.
Bustam, TMG.

ꦡꦸꦩꦺꦔ꧀ꦒꦸꦁꦲꦤꦺꦴꦩ꧀ mengatakan...

Laku hidup
��

Kausalitas

Unknown mengatakan...

Semoga menjadi berkah dan berkat buat kita semua yg sudah beribadah di gumuk lintang Adem Hatie 😇😇😇